Oleh:
Fiana Shohibatussholihah (16110067)
Q Imam Syafi’i lahir di Gaza, Palestina,
pada tahun 150 H / 767 M. Meninggal di Fustat (Kairo), Mesir, pada tahun 204 H
/ 20 Januari 820 M. Hidup di masa pemerintahan khalifah Harun ar Rasyid al Amin
dan al Ma’mun dari dinasti Abbasiyah. Ayah Imam Syafi’i berasal dari Bani
Mutholib. Silsilah nasabnya adalah Muhammad ibn Idris ibn Abbas ibn Utsman ibn
Syafi’i ibn Saib ibn Abdul Yazid Ibnu Hisyam ibn Muthalib ibn Abdul Manaf. Di
Abdul Manaf lah silsilah Imam Syafi’i dan Nabi Muhammad bertemu.
Q Semenjak masa kanak-kanak, Imam al-Syafi’i adalah seorang anak yang cerdas, dengan kelebihannya mudah menghafal Al-Quran, menghafal hadits dan
menuliskannya kembali. Beliau juga sangat tekun mempelajari kaidah-kaidah nahwu bahasa arab.
Selain itu, Imam al-Syafi’i juga mengikuti latihan memanah. Imam al-Syafi’i juga menekuni bahasa Arab dan Syair.
Setelah menguasai keduanya, Imam Syafi’i lalu menekuni dalam
dunia fiqh dan akhirnya menjadi ahli fiqh terkemuka di
masanya. Dalam
masalah ilmu fiqh Imam Syafi’i belajar kepada Imam Muslim ibn Khalid az-Zanny, sampai memperoleh ijazah berhak mengajar dan memberi
fatwa, untuk ilmu
hadist ia berguru pada Ulama hadist terkenal di zaman itu
yaitu Imam Syufyan Ibn Uyainah.
Sedangkan untuk al-Quran ia berguru pada Ulama besar
imam Ismail Ibn Qasthanthin.
Q Sebagian murid-murid Imam Syafi’i: ar-Rabi’ ibn Sulaiman al-Marawi, Abdullah ibn zubair al- Hamidi, Yusuf ibn Yahya ibn Buwaiti, Abu Ibrahim, Ismail ibn Yahya al- Mujazani, Yunus ibn Abdul A’la as-Sadafi, Ahmad ibn Sibti, Yahya ibn Wasir al Misri, Harmalah ibn Yahya Abdullah at-Tujaibi, Ahmad ibn Hambal,
dll.
Q Karya Imam Syafi’i: al-Baihaqi mengatakan bahwa Imam al-Syafi’i telah
menghasilkan sekitar 140 an kitab, baik dalam ushul maupun dalam furu’ (cabang).
Sedangkan menurut Fuad Sazkin dalam pernyataannya meyebutkan
bahwa kitab karya Imam al-Syafi’i jumlahnya mencapai
sekitar
113-140 kitab.
Q Metode Istinbath hukum Madzhab Syafi’i: Al-Quran dan Dasar as-Sunnah,
Ijma’, Qiyas, Istidlal (penalaran).
Q Imam Abu Hanifah, nama lengkapnya Abu
Hanifah Nu’man ibn Tsabit. Lahir di Kuffah pada tahun 80 H / 859 M. Meninggal
di Baghdad pada tahun 150 H / 767 M. Hidup dalam masa dua khalifah, bani
Umayyah dan bani Abbasiyah. Ayahnya, Tsabit berasal dari keturunan Persia yang
semasa kecil sering diajak berziarah di makam Ali bin Abi Thalib agar
dikaruniai anak yang ahli dalam bidang agama. Abu Hanifah adalah pendiri
madzhab Hanafi yang terkenal dengan “al-imamal-a’dzam” yang artinya imam terbesar.
Q Mula-mula Imam Abu Hanifah belajar sastra
arab, namun kemudian ia meninggalkannya karena ilmu ini tidak banyak
menggunakan akal pikiran, dia mengalihkan pelajarannya kepada ilmu fiqh dengan
alasan ilmu ini banyak menggunakan akal pikiran seperti ia inginkan. Minat Imam Abu Hanifah yang besar terhadap ilmu fiqh, kecerdasan, ketekunan,
dan
kesungguhannya dalam belajar,
mengantarkan Imam Abu
Hanifah menjadi seorang
yang ahli di bidang fiqh.
Q Guru-guru Imam Abu Hanifah: Imam Abu
Hanifah belajar ilmu fiqh dari Ibrahim, Umar dan Ali ibn Abi Thalib, Abdullah
ibn Mas’ud dan Abdullah ibn Abbas. Di Kuffah beliau belajar di Sya’bi, Salamah
bin Kuhail, Manarib ibn Ditsar, Abu Ishaq Sya’bi, Aun ibn Abdullah, Amr ibn
Murrahb, A’masy, Adib ibn Tsabit al-Anshari, Sama’ ibn Harb, dll. Di Basrah Imam
Abu Hanifah belajar
dari Qatadah dan
Syu’bah. Di
Madinah Imam Abu Hnaifah belajar dengan Atha’ ibn Abi Rabbah.
Di Mekkah Imam dengan Abdullah ibn Abbas.
Q Murid-murid Imam Hanafi yang terkenal
adalah: Imam Abu Yusuf ibn Ibrahim al-Anshari (Dilahirkan pada
tahun 113 H dan wafat
pada tahun 182 H), Imam
Muhammad ibn Hassan ibn Furqan Asy-Saibani (lahir di Iraq pada tahun 132 H
wafat pada 189 H), Imam
Zufar ibn Qais al-Kahfi (lahir pada tahun 110 H wafat pada tahun
158/775 M), Imam Hassan ibn Ziyad al-luluy (wafat pada tahun 204
H).
Q Kitab-kitab karya Imam Hanafi: Al-faraid
yang khusus membicarakan masalah waris dan segala ketentuannya menurut hukum
islam.
Al-Syurt
yang membahas perjanjian. Al-fiqh
al-Akhbar yang membahas ilmu kalam atau
teologi dan diberi syarah (penjelasan oleh imam Abu Mansur Muhammad al-Maturudi
dan Imam Abu Muntaha al-Maula Ahmad ibn Muhammad al-Maqnisawi).
Q Metode istinbath hukum madzhab Imam
Hanafi: Al Quran; Sunnah, Imam Abu Hanifah sangat selektif dalam
penerimaan hadis, dia hanya berpegang kepada keabsahan riwayat;
Perkataan sahabat; Qiyas; dan Istihsan.
Q Imam Maliki, nama lengkapnya Malik ibn
Anas ibn Malik ibn Abi Amir ibn Amr Ibn al-Hadirs ibn Ghaiman ibn Khutsail ibn
Amr ibn al-Harits al-Ashbahi al-Humairi Abu Abdillah al-Madani. Imam Maliki
dilahirkan di kota Madinah, suatu negeri di Hijaz tahun 93 H / 12 M. Imam
Maliki wafat pada hari Ahad, 10 Rabi’ul Awal 179 H / 789 M di Madinah pada
pemerintahan Harun ar-Rasyid. Ibu
Imam Maliki bernama Siti al-‘Aliyah binti
Syuraik ibn Ab.Rahman ibn Syuraik al- Zadiyah.
Q Imam Maliki mempelajari ilmu dari ulama-ulama Madinah,
guru beliau
yang pertama adalah Abdul Rahman
Bin Ibn Harmuz. Dari kecil beliau membaca Al-Qur’an dengan lancar di
luar kepala dan mempelajari hadits, setelah dewasa beliau belajar kepada Ulama dan fuqaha.
Imam Maliki menghimpun pengetahuan mereka,
menghafal pendapat-pendapat mereka, menaqal atsar-atsar mereka, mempelajari pendirian-pendirian
atau aliran-alirannya, dan mengambil kaidah-kaidah mereka sehingga beliau pandai tentang
semua itu. Imam Malik
mendalami ilmu pengetahuan selain dari Abdul Rahman ibn Harmuz juga belajar
kepada Nafi ibn Abi nua’im, Maula ibn Umar dan Rabiah al Ra’yi.
Imam Malik juga terkenal sebagai seorang yang kuat menekuni bidang ilmu keislaman tetapi yang paling
disegani dan ditekuni ialah bidang fiqh dan hadits Rasulullah.
Q Murid-murid Imam Maliki: Asy-Syaibani, Imam Syafi’i, Yahya ibn Yahya al-Andalusi,
Abdurahman ibn Kasi (di Mesir),
Asad al-Furat at-Tunisi,
Ibn Rusyd, dll.
Q Kitab-kitab yang dikarang Imam Malik adalah:Kitab al-
Muwaththa’, yang merupakan kitab yang dikarang Imam Malik dalam bentuk
hadits-hadits Nabi yang berkaitan dengan masalah fiqh.
Dan Kitab al-Mudawwanah al-Kubra,
yang merupakan kitab
didalamnya termuat pendapat-pendapat Imam Malik seputar hukum Islam.
Metode istinbath hukum
madzhab Imam Maliki: Al-Kitab, Al-Sunnah, Amal Ahli Madinah, Fatwa Shahabat, Al-Qiyas, Maslahah Mursalah, Istihsan, dan Al- Dzari’ah.
Komentar
Posting Komentar