1.
Sosiologi dibagi menjadi 2, yaitu: makro dan
mikro. Sosiologi makro menjelaskan tentang hubungan satu orang dengan
kelompok-kelompok sosial. Sedangkan sosiologi mikro menjelaskan hubungan satu
orang dengan orang lainnya, contohnya seperti hubungan antara guru dan seorang
murid.
2. Orang
berhubungan dengan orang lainnnya menggunakan simbol (tanda). Simbol bisa
bermacam-macam tergantung subyek yang menginterpretasi. Kalau ingin
menginterpretasi harus ada tekstualnya.
3. Fungsionalisme banyak
terjadi di Amerika Serikat. Well establish. Pemikiran Max Weber banyak diterima
disana. Cara berfikirnya melihat bahwa masyarakat sebagai mesin. Bergerak dari
yang simple ke kompleks. Dan edukasi sebagai elemen dalam masyarakat.
4. Max Weber
menganggap pendidikan sebagai sistem. Bagusnya sistem itu apabila sistem yang
besar bisa berjalan dengan banyak cakupan. Yang menjadi goalnya adalah society.
5. Untuk mesin agar
dapat berjalan dibutuhkan sosialisasi.
6. Guru tidak
boleh terpengaruh oleh physical appearance siswa.
7. Guru melihat
dari internal intention (niat) siswa.
8. Guru tidak
boleh menampakkan rasa tidak senang pada siswa.
9. Penemu istilah
sosiologi adalah Auguste Comte, cuman karya sosiologi dihasilkan oleh Ibnu
Khaldun.
10. Auguste Comte
meyakini yang disebut Great Discovery setiap manusia akan menemukan.
11. Manusia melalui
tiga tahapan: Teology, Metafisik, dan Scientific.
12. Conflict Theory
menganggap manusia sebagai kompetitor dalam kompetisi. Penganut ini banyak
ditemui di Eropa. Terdapat tiga level kemasyarakatan, yaitu: Elite (yang paling
tinggi), Middle (tengah), The Mass (paling bawah). Dari tiga level tersebut
yang menguasai adalah kaum elite. Dan dua cakupan dibawahnya hanya dimanfaatkan
untuk menunjang kesuksesan kaum elite. Trinitas kaum elite: Political Leader,
Military, dan Corporation Owner.
13. Sekolah menjadi
alat bagi kaum elite agar dua tahapan dibawahnya bergantung pada kaum elite.
14. Di Amerika,
akar segala masalah terletak pada pendidikan, sedangkan di Indonesia adalah
politik.
15. Menurut Durkheim,
sekolah sebagai ikatan emosional.
16. Social Glue →
Social Cohesion / Social Order → Collective Consciousness → Shared Values,
Shared Norm, Shared Moral → Education → System of Society. Education
berperan sebagai sarana penanaman kepada anak agar anak bisa mengetahui dan
bisa menerapkan nilai-nilai sosial, norma dan moral yang tepat dalam
bermasyarakat sehingga anak tersebut bisa diterima dalam sistem sosial
kemasyarakatan. Mengapa hal tersebut terjadi? Karena anak yang baru lahir dan
masih belom menikah belom bisa menerapkan shared values dkk sehingga pendidikan
berperan disitu. Sebenarnya shared norm dkk itu dapat terjadi pada suami istri.
17.
Tiga morality menurut Durkheim: Disiplin,
Sense of Authority dan Autonomy.
Sebaiknya
pendidikan karakter lebih sering diajarkan daripada pendidikan kognitif.
Komentar
Posting Komentar